KODEMIMPI - Pemain sepak bola Mesir dan Liverpool, Mohamed Salah, menyerukan diakhirinya kekerasan di Gaza, dengan mengatakan bahwa bantuan kemanusiaan harus segera diijinkan masuk ke daerah kantong Palestina yang terkepung itu.
Penyerang berusia 31 tahun itu membuat komentar pertamanya tentang konflik Israel-Gaza yang semakin dalam pada Rabu (18/10/2023) di tengah meningkatnya kemarahan atas tewasnya hampir 500 orang dalam sebuah ledakan di Rumah Sakit Arab al-Ahli di Kota Gaza.
Otoritas Palestina mengatakan bahwa ledakan tersebut disebabkan oleh serangan udara Israel.
Israel mengatakan bahwa ledakan tersebut merupakan hasil dari sebuah roket yang diluncurkan oleh kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) yang gagal meluncur. PIJ menolak tuduhan tersebut.
"Tidak selalu mudah untuk berbicara di saat seperti ini. Ada terlalu banyak kekerasan dan terlalu banyak patah hati dan kebrutalan," kata Salah dalam sebuah video yang diunggah ke 62,7 juta pengikutnya di Instagram, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Pesepakbola yang menjadi kapten tim nasional Mesir ini sebelumya dikritik karena tidak bersuara untuk membela warga Palestina, dan beberapa kritikus telah memulai kampanye online untuk berhenti mengikutinya di media sosial.
"Eskalasi dalam beberapa pekan terakhir tak tertahankan untuk disaksikan. Semua nyawa adalah suci dan harus dilindungi. Pembantaian harus dihentikan, keluarga-keluarga sedang terkoyak," lanjut Salah.